Kereta api batu bara rangkaian panjang
Kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) adalah kereta api jenis barang yang mengangkut batu bara milik PT Tambang Batubara Bukit Asam, sebagai wujud kerja sama antara Bukit Asam dengan PT Kereta Api Indonesia.
Adapun KA Babaranjang ini berguna untuk memasok batu bara untuk PLTU Suralaya di Banten yang merupakan salah satu pemasok listrik utama di Pulau Jawa. Sebab, batu bara sebagai bahan bakar PLTU tersebut, selama ini memang sepenuhnya dipasok Bukit Asam. Dari Tanjung Enim, batu bara diangkut Babaranjang ke Tarahan, seterusnya dibawa dengan kapal ke Suralaya.
Diperkirakan, KA Babaranjang ini menjadi tambang uang PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena kabarnya, laba yang diraup oleh PT.KAI dari angkutan batu bara di Sumatera ini setiap tahunnya dapat menutup biaya operasional KA-KA penumpang di Pulau Jawa.
Frekuensi rata-rata Kereta Babaranjang adalah 40 kali dengan relasi Tanjungenim Baru-Tarahan pergi-pulang (pp) per hari. Namun dengan alasan adanya perbedaan alur penomoran KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati yang menyebabkan terjadinya persilangan KA sesama nomor ganjil/genap dengan arah berbeda, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kebingungan PPKA stasiun pada jalur Simpang X5 - Stasiun Tanjungenim Baru yang melayani perjalanan KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati. Sehingga pada GAPEKA 2015 ditetapkan penomoran parsial perjalanan KA babaranjang dengan perubahan ganjil ke genap atau sebaliknya terjadi di simpang X6 sebagai berikut[3]:
- 3001 - 3040 (Tarahan - Simpang X6 atau sebaliknya)
- Nomor ganjil untuk arah KA yang menuju Tarahan.
- Nomor genap untuk arah KA yang menuju Tanjungenim Baru.
- 3041 - 3080 (Simpang X6 - Tanjungenim Baru atau sebaliknya)
- Nomor ganjil untuk arah KA yang menuju Tanjungenim Baru.
- Nomor genap untuk arah KA yang menuju Tarahan.
Namun dikarenakan kode baru pada GAPEKA 2015 ini masih sedikit membingungkan, terutama di pos-pos perlintasan sebidang, maka khusus untuk KA ini, terkadang masih diberi tambahan huruf "B" di depannya (misalnya B 3001-B 3040), sebagai pembeda antara KA Babaranjang dengan KA barang lain.
Setiap satu rangkaian Kereta Babaranjang ini biasanya memerlukan dua lokomotif untuk menggerakkan rangkaian sebab panjang dan beratnya. Berdasarkan jumlah gerbong yang ditarik dalam satu rangkaian, babaranjang dapat dibedakan menjadi dua jenis [4] yaitu:
Jenis KA | Lokomotif penarik | Estimasi jumlah gerbong per rangkaian |
---|---|---|
BBR Suralaya (Historis) | Tiga buah lokomotif BB203 | Tidak diketahui. |
BBR reguler | Dua buah lokomotif CC202 Dua buah lokomotif CC204 | ±40 hingga ±50 gerbong terbuka (GB) |
BBR super | Dua buah lokomotif CC205 Tiga buah lokomotif CC202 Tiga buah lokomotif CC204 Tiga buah lokomotif CC206 | ±60 hingga ±70 gerbong terbuka (GB) |
Komentar
Posting Komentar