Lokomotif Diesel Elektrik



Lokomotif BB200 08, menanti di bawa ke museum.

Lokomotif BB200 08 atau yang biasa di juluki Lokomotif si mata sipit buatan EMD (Electro-Motive Diesel) Amerika Serikat yang di beli 6 April 1956 (tanggal kontrak) ini sedang menanti nasip kapan akan di bawa ke Museum Kereta Api Indonesia di Ambarawa. dari total 27 unit yang pernah di datangkan si nomer 08 ini yang terpilih untuk di Preservasi pertamakali.
Lokomotif yang markas terakhirnya di Depo Induk semarang poncol ini sudah selesai di Preservasi dan di Restorasi oleh team dari Balai Yasa Pengok Yogyakarta sejak pertengahan tahun 2015 kemarin.
Dengan restorasi total seperti mengembalikan komponen mesin, komponen kabin lokomotif dan alat pengendali / logo item yang masih ada menjadikan lokomotif ini seperti siap untuk kembali melaju di rel. Tetapi untuk komponen mesin hanya di pasang saja sebagai kelengkapan loko, jadi tidak di hidupkan alias Dummy / Statis.
Riwayat terakhir lokomotif BB200 08 ini adalah sebagai lokomotif langsir dan lokomotif penarik KRD Pandan Wangi relasi Semarang-Solo PP hingga tahun 2008-2009, selanjutnya rusak dan mangkrak di depo lokomotif Semarang poncol sampai akhirnya di tarik dingin pada tahun 2010an.
IMG_0086 copy

Proses langsir Lokomotif BB200 08 yang baru saja tiba dari Semarang untuk di kirim masuk ke BY Pengok Yogyakarta tahun 2010

Lokomotif dengan nomer seri EMD G8U6 dan susunan roda seri AAR: A1A-A1A atau UIC nya: Bo’-Bo’ ini tergolong unik dengan model khas USA seperti model EMD G8 (standart gauge 1435mm) yang familiar di amerika tahun 1950an telah mendapat sentuhan restorasi dan di percantik kembali. Sekarang lokomotif ini di simpan di dalam kompleks balai yasa pengok Yogyakarta dan menunggu untuk di pindahkan ke Museum Kereta Api Indonesia di Ambarawa.
Sedikit akan kita lihat seperti apa lokomotif ini setelah di preservasi, tetapi menurut saya cat lokomotif ini teralu coklat dari warna asli sesuai dengan cat model DKA 50an..

Exterior lokomotif BB200 08 setelah di preservasi.

Interior lokomotif BB200 08 setelah di preservasi.

Penjelasan teknis Seri BB200

Data teknis

  • Dimensi Lokomotif
  1. Lebar sepur: 1.067 mm
  2. Panjang body: 13.106 mm
  3. Jarak antara alat perangkai: 14.006 mm
  4. Lebar body: 2.794 mm
  5. Tinggi maksimum: 3.760 mm
  6. Jarak gandar: 3.200 mm
  7. Jarak antar pivot: 7.620 mm
  8. Diameter roda penggerak: 1.016 mm
  9. Diameter roda idle: 889 mm
  10. Tinggi alat perangkai: 760 mm
  • Berat
  1. Berat kosong: 70 ton
  2. Berat siap: 74,8 ton
  3. Berat adhesi: 49,6 ton
  • Motor Diesel
  1. Tipe: EMD 8 567C
  2. Jenis: 2 langkah, Blower
  3. Daya Mesin: 950 hp
  4. Daya ke generator/converter: 875 hp
  • Motor Traksi/Converter
  1. Jumlah motor traksi: 4 unit
  2. Tipe motor: GM D-19, DC-DC
  3. Gear ratio: –
  4. Tipe generator: GM D-15E, DC-DC
  • Performansi
  1. Kecepatan maksimum: 110 km/jam
  2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 10416 Kgf
  3. Kecepatan minimum kontinu: 17 km/jam
  4. Jari-jari lengkung terkecil: 58,6 m
  • Kapasitas
  1. Bahan bakar: 1900 liter
  2. Minyak pelumas: 500 liter
  3. Air pendingin: 700 liter
  4. Pasir: 340 liter
  • Lain-lain
  1. Sistem rem: Rem udara tekan, dynamic brake, rem vakum, rem parkir
  2. Tipe kompresor: Gardner Denver WBO
Setidaknya sudah ada 1 unit Lokomotif BB200 yang berhasil di selamatkan dan akan di museumkan, karena tidak dapat di hindari bahwa lokomotif ini masih erat hubungannya akan sejarah dan perkembangan lokomotif diesel dan perkereta-apian di Indonesia.
Iklan
Report this ad
Report this ad

Lokomotif Diesel CC200, Lokomotif Diesel Pertama DKA


 Kali ini saya akan membahas Lokomotif Diesel Klasik Indonesia, Lokomotif Diesel CC200. Lokomotif Diesel Elektrik Pertama Yang Memiliki Dua Kabin di Indonesia. Dan termasuk Lokomotif Diesel yang pertama kali di miliki oleh DKA (Djawatan Kereta Api)
CIMG0510 copy
(CC200 15 Sewaktu Masih bisa beroperasi, Depo Loko YK)
Lokomotif CC200 atau seri pabriknya ALCO-GE UM 106T, di buat oleh ALCO-GE atas pesanan DKA (Djawatan Kereta Api). Pada tahun 1953 lokomotif CC200 pertama kali di Indonesia, hingga total sebanyak 27 unit. Selain sebagai Modrenenisasi lokomotif dari penggerak tenaga Uap ke penggerak tenaga Diesel juga sebagai penambahan armada yang rusak akibat Agresi Militer Belanda di Indonesia sebelumnya yang banyak menghancurkan Asset-Aset lokomotif di Indonesia.
Hal yang unik dari lokomotif ini adalah, terdapat sepasang roda Idle/Roda tanpa penggerak di bagian tengah lokomotif, Karena tekanan gandar jalan rel di Indonesia saat itu maksimal 12 ton maka CC 200 yang memiliki berat 96 ton terlalu berat apabila hanya memiliki susunan Co’Co’ atau 2 gandar penggerak 3 roda (Co-Co). Maka ditambahkanlah gandar tambahan sehingga susunannya menjadi Co’2’Co’ atau 2 gandar penggerak 3 roda dan satu gandar tak berpenggerak dengan dua roda. Susunan ini unik karena hanya di Indonesia lokomotif ini dimodifikasi gandarnya untuk mengakali tekanan gandar yang besar agar dapat di lalui di Jalan rel Indonesia.
Karir lokomotif CC200 ini cukup menarik, Mulai dari membawa rombongan KTT Asia-Afrika tahun 1955 dari Jakarta ke Bandung, Menarik berbagai macam KA mulai dari KA Penumpang dan Barang hingga akhirnya tahun 1980an Operasional lok CC200 ini di pangkas dan hanya melayani KA Barang atau hanya sekedar Langsiran.
Muali tahun 1990an Lokomotif CC200 di indonesia banyak yang mulai di Afkirkan / Di pensiunkan karena sudah tidak cocok untuk melayani angkutan kereta api.
CC200
(Foto CC200 xx Sewaktu Masih bisa beroperasi menarik rangkaian KA Penumpang-80an)

Mulai tahun 1990an juga banyak unit CC200 yang mulai di besituakan, hingga saat ini hanya tersisa 3 unit dari total 27 unit lokomotif CC200 yang penrah ada, Antara Lain:  CC200 08 & 09 di dalam Kebun Balai Yasa Yogyakarta dan CC 200 15 yang saat ini Berada di Depo Lokomotif Ambarawa ( Museum Kereta Api Indonesia )
Preservasi dan pelestarian oleh teman teman dari IRPS
Pada tahun 2000-an, lokomotif CC 200 yang ada banyak yang dalam kondisi buruk. Saat itu, di Cirebon terdapat 3 lokomotif, yakni CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15. Lokomotif yang bisa dioperasikan hanyalah CC 200 08 dan CC 200 15. Pada akhirnya, salah satu komunitas rail fans Indonesia, Indonesian Railways Preservation Society (IRPS) bekerja sama dengan PT Kereta Api (Persero) memutuskan bahwa CC 200 15 yang akan dipreservasi, karena kondisinya yang lebih baik dibanding kedua lokomotif lainnya. CC 200 15 dipreservasi dengan “mengkanibal” komponen dari CC 200 08 dan CC 200 09. Preservasi dilakukan oleh IRPS, dengan bantuan dari PT Kereta Api. Pada tahun 2003, diadakan open house di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC 200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. Dan saat ini CC 200 08 dan 09 saati ini berstatus AFKIR di Balai Yasa Pengok Yogyakarta.
IMG_7848 copy
(Pemindahan CC200 15 ke Museum Kereta Api Indonesia~Ambarawa)
IMG_8046
(Persiapan Penurunan CC200 15 ke Museum Kereta Api Indonesia~Ambarawa)
IMG_8072
(Proses Penurunan CC200 15 ke Museum Kereta Api Indonesia~Ambarawa)
IMG_8223
(CC200 15 di Depo Museum Kereta Api Indonesia~Ambarawa)
IMG_8244
(Mesin CC200 15, ALCO 244E)
Saat ini Lokomotif CC200 15 sedang dalam Kondisi rusak/TSO akibat silinder yang bocor dan kurangnya komponen suku cadang.
Dalam waktu dekat akan di Pindah ke Depo Lokomotif Tuntang (Museum Lokomotif Diesel) dan akan berusaha untuk di Hidupkan kembali.
Berikut data Teknis Seri CC200
Sumber tenaga:
Diesel elektrik
Perusahaan pembuat:American Locomotive Company-General Electric
Nomor seri:CC 200
Model:ALCO-GE UM 106T
Tanggal dibuat:1953
Jumlah dibuat:27 unit
Data teknis
Roda
Susunan roda AAR:C-2-C
Klasifikasi UIC:Co’2’Co’
Dimensi
Lebar sepur:1.067 mm
Diameter roda:908 mm
Panjang:17.000 mm
Lebar:2.819 mm
Tinggi (maksimum):3.651 mm
Jarak antara alat perangkai:17.070 mm
Jarak antar pivot:9.556 mm
Jarak gandar:3.610 mm
Tinggi alat perangkai:760 mm
Berat
Berat kosong:92 ton
Berat siap:96 ton
Berat adhesi:72 ton
Bahan bakar dan kapasitas
Kapasitas bahan bakar:1.900 liter
Kapasitas pelumas:750 liter
Kapasitas pendingin:900 liter
Kapasitas bak pasir:600 liter
Mesin, motor traksi, dan converter
Penggerak utama:ALCO 244E
Jenis mesin:4 langkah
Motor traksi:6 unit
Tipe: GE 761
Transmisi dan kinerja
Kecepatan maksimum:100 km/jam
Daya mesin:1.750 hp
Daya ke generator/converter:1.600 hp
Jari-jari lengkung terkecil:140 m
Lain-lain
Rem lokomotif:Rem udara tekan
Informasi kepemilikan dan karier
Perusahaan pemilik:PT Kereta Api Indonesia
(dahulu dipesan oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia)
Daerah operasi:Daop III Cirebon
Pertama dinas1953
Terakhir dinas:2007, untuk lokomotif CC 200 08-09
Unit dipertahankan:CC 200 15 (tak beroperasi/Rusak)
CC200 08 & 09 (Afkir di Balai Yasa Pengok)

Sumber : https://jalanbaja.wordpress.com/category/lokomotif-diesel-elektrik/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Perkeretaapian

Jenis Lokomotif Kereta api Indonesia yang digunakan PT. KAI

7 Foto langka sejarah kereta api Indonesia, jadul tapi memukau banget